ADA YANG HILANG SETELAH ANAK SAYA BISA MEMBACA

Diposting oleh Unknown on Selasa, 25 Februari 2014

ADA YANG HILANG SETELAH ANAK SAYA BISA MEMBACA
ADA YANG HILANG SETELAH ANAK SAYA BISA MEMBACA
Sharing dari Bunda Tri Dyah May 

Tri Dyah May Ada yang hilang setelah anak saya bisa membaca 

Anak saya Eidelweis(4th) she already read in her age. 

Herannya saya tidak pernah mengajarkannya...jd pasti dia dapet dsekolahnya..saya bertanya kpd guru guru nya dan katanya hanya pengenalan huruf dg bukti RKH yg saya terima+teman2 nya yg lain belum bs membaca. Oke lah...mgkin ini Gift dr Nya n mgk juga krn kami selalu membudayakan membaca dirumah.

Setelah jalan beberapa lama, ada yg saya rasakan hilang dari anak saya. Pertama, saya sadari ktk dia menikmati film edukasi berbahasa inggris kesukaannya...biasanya dia menirukan dg riang dan dg pronounsasi yg tepat..tp tdk kali ini karena dia lebih menggunakan kognisinya dan terlibat dg text.. Saya anggap kemampuan menangkap informasi dg indera pendengarannya mulai ada gejala pe-non aktivan.

Kedua, biasanya ktk dia bermain musik dia akan sibuk mencari notasi sesuka hati nya, tapi ktk dia membaca dia terpatok pd solmisasi yg ada. I guess she lost her feel

Ketiga, biasanya dia kesana kemari membawa kamera memotret laba2 ato cicak untuk menghitung jmlh kaki binatang2 itu. Tp hobinya berganti berlari lari mencari tulisan apa saja...daya analisanya yg alamiah itu mulai meredup.

Pikir ulang utk mengajari anak membaca diusia dini. Saya skrg sdang berjuang lbh keras utk memikirkan cara agar dia tetap menjadi genuine Eidelweis spt sblm dia bs membaca.
Like · Reply · 25 · 15 hours ago

Sharing dari Komunitas AYAH EDY

Bunda Try yang baik, apa yang bunda alami juga di alami oleh 2 keponakan kami, semakin tinggi bersekolah (kakaknya SMA3 adiknya SMP1) Semakin pendiam dulunya sangat suka bicara, semakin tidak ada inisiatif dulunya banyak akal, semakin banyak bengong dulunya selalu aktif mengerjakan sesuatu, jika tidak suruh kerjanya di rumah cuma diam, bengong dan nge-game, padahal katanya di sekolahnya mendapat Rangking.

Saya sungguh sedih sekali karena sy tidak bisa memberimasukan pada "kakak" saya karena budaya kami ada azas ketidak dan kepantasan yang tidak boleh di langgar bahwa adik tidak boleh memberikan masukan kakaknya, (kecuali mungkin jika diminta tap sayangnya hingga hari ini belum juga diminta dan di ajak tukar pikiran).

Kami sudah coba memberikan buku2 yang kami tulis, namun sepertinya tidak di baca, Dan yang menarik adalah bahwa orang tua keponakan saya ini sangat bangga dengan apa yang dikatakan sebagai Rangking di sekolah. Dan lupa bahwa anaknya mulai kehilangan sama sekali satu demi satu kemampuan kreatifnya, Inisiatifnya, akal untuk memecahkan masalah, sosialisasi dan bicaranya, rasa ingin tahu, kemampuan selalu bertanya dan mempertanyakan, bahkan kemandiriannya dan rasa percaya dirinyapun sekarang hampir sirna. Saya jadi bertanya-tanya dalam hati seperti inikah potret seorang anak yang dibilang unggul dan rangking disekolahnya..?

Dari kejadian inilah maka saya tidak ingin apa yang dialami dua orang keponakan saya ini terjadi pada kedua anak kami.

2 anak kami saat ini kami Home Schooling.

Dan Wow...!!!
Semua kemampuan asli yang dimiliki seorang anak sejak di lahirkan tak satupun ada yang hilang dan bahkan terus menguat, dalam 1 hari tidak ada waktu bengong bagi mereka berdua, selalu ada saja aktivitas kreatif yang dilakukannya. Dan hampir setiap saat selalu ceria tertawa bahagia hampir tidak ada hari tanpa tertawa dan keceriaan bagi mereka berdua.

Rasa ingin tahunya luar biasa, suka bicara dan bertanya apa saja, cepat sekali bersosialisasi, bertanya terus apa yang menarik perhatiannya, pertanyaanya tak pernah putus hingga dia memahami secara logika, selalu memberikan analisis (versi anak-anak, meskipun terkadang kurang pas), inisiatifnya luar biasa sampai di luar dugaan kami, full ide hampir setiap saat, dsb....

Dan bahkan mereka setiap hari baru benar2 berhenti beraktivitas antara jam 12 malam or jam 1 pagi.

Jika saya baca buku sejarah..... ternyata di Jam-jam inilah para ilmuan besar berhasil menemukan rumus-rumus dan temuan yang luar biasa yang kita gunakan hingga hari ini. (Ciri anak otak kanan dominan, otaknya mulai on kira2 jam 9-10 malam hingga jam 1 pagi)

Di ternyata di jam-jam inilah para Ilmuan perbintangan/ilmu falaq dan Luar Angkasa menemukan susunan planet, rasi bintang dan galaksi yang kita kenal saat ini.

for your info:
Dido anak kami yang pertama baru belajar baca usia 8 tahun dan baru bisa baca usia 9 tahun. Dimas (right brain dominan) saat ini berusia 8 tahun belum mau baca dan lebih suka berkreasi apapun sesuka hatinya.

Terimakasih sharingnya Bunda Try Dyan May semoga bisa bermanfaat bagi para orang tua Indonesia lainnya.
Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar