Pernahkah anda mendengar "Surga Dunia"? Ini adalah Rumah makan yang didirikannya
tahun 2012 ini mengusung konsep yang unik. Tak hanya mencari keuntungan berupa
materi, pengagasnya Ray, panggilan
akrab Nur Rachman mencari keberkahan dengan menerapkan konsep bayar
seikhlasnya bagi yang kurang mampu. Pengunjung dipersilakan membayar makanan
yang dipesannya dengan harga semaunya dan berlaku selama rumah makan
beroperasi.
"Sesuai pengalaman saya dulu
dan teman-teman, kalau akhir bulan, keuangan menipis. Buat makan pun susah.
Setidaknya kita bantu mereka," ungkap Ray, panggilan akrab Nur Rachman.
Namun, bukan hal mudah untuk
mendirikan rumah makan ini. Dengan konsep yang diusungnya, ia perlu berjuang
keras meyakinkan investor. Waktu pun berjalan, dan Ray berhasil meyakinkan
pengusaha muslim untuk menginvestasikan uangnya dengan konsep syariah.
Di tahun pertama, konsepnya ini
mengalami kendala. Ternyata banyak orang mampu yang bayar seikhlasnya di tempat
ini. Hingga kebangkrutan mengancam Ray dan dua orang pengelola Surga Dunia ini.
"Saat itu saya menggadaikan
motor agar warung ini terus hidup. Tapi kondisi tak jua membaik, malah saya
nyaris down. Tapi alhamdulillah, selalu ada tangan Tuhan. Penayangan Surga
Dunia di beberapa TV swasta menggairahkan rumah makan," ucapnya.
Seiring dengan kebangkitan rumah
makannya, ia mengubah konsep dengan menerapkan waktu tertentu untuk bayar
sesukanya. Namun, konsep ini belum juga berhasil.
Surat anti kelaparan
Ray kembali memutar otak. Hingga akhirnya, Ray menetapkan pengunjung yang
bisa bayar seikhlasnya agar niatnya lebih tepat sasaran. Caranya mirip seperti
beasiswa makan. Mereka yang kurang mampu tinggal daftar, mengisi formulir, dan
mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
"Nanti pendaftar akan mendapat
Kartu Anti Kelaparan. Sampai sekarang ada 15 orang yang mendapat kartu anti
kelaparan yang akan diluncurkan awal November ini," ucap Ray.
Rupanya, konsep berbisnis sambil
beramal ini membuahkan hasil positif. Belum lama ini, Ray meraih juara pertama
Tingkat Nasional kategori Industri dan Boga pada ajang Wirausaha Muda Pemula
Berprestasi Nasional yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
Ajang Wirausaha Muda Pemula
Berprestasi Nasional adalah sebuah kompetisi bisnis yang digelar oleh
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Digelar dari bulan Juli hingga Agustus lalu,
ada dua kategori, yaitu Wirausaha Muda Pemula Berprestasi (WPMB) untuk bidang
pertanian, perdagangan dan jasa, industri dan boga, industri kreatif, serta
kategori Penggerak Wirausaha Berprestasi (PWB).
"Alhamdulillah saya senang dan
bahagia. Saya memang terinspirasi beberapa rumah makan di Amerika Serikat dan
Jerman yang memiliki konsep serupa. Tapi untuk Asia, sepertinya belum ada
konsep serupa," imbuh dia.