Berawal dari menolong seterusnya di tolong Allah ( Kaya dengan Sedekah)

Diposting oleh Unknown on Selasa, 28 Oktober 2014

Pernahkah anda mendengar "Surga Dunia"? Ini adalah Rumah makan yang didirikannya tahun 2012 ini mengusung konsep yang unik. Tak hanya mencari keuntungan berupa materi, pengagasnya Ray, panggilan akrab Nur Rachman mencari keberkahan dengan menerapkan konsep bayar seikhlasnya bagi yang kurang mampu. Pengunjung dipersilakan membayar makanan yang dipesannya dengan harga semaunya dan berlaku selama rumah makan beroperasi.
 
Berawal dari menolong seterusnya di tolong Allah
"Sesuai pengalaman saya dulu dan teman-teman, kalau akhir bulan, keuangan menipis. Buat makan pun susah. Setidaknya kita bantu mereka," ungkap Ray, panggilan akrab Nur Rachman.

Namun, bukan hal mudah untuk mendirikan rumah makan ini. Dengan konsep yang diusungnya, ia perlu berjuang keras meyakinkan investor. Waktu pun berjalan, dan Ray berhasil meyakinkan pengusaha muslim untuk menginvestasikan uangnya dengan konsep syariah.

Di tahun pertama, konsepnya ini mengalami kendala. Ternyata banyak orang mampu yang bayar seikhlasnya di tempat ini. Hingga kebangkrutan mengancam Ray dan dua orang pengelola Surga Dunia ini.

"Saat itu saya menggadaikan motor agar warung ini terus hidup. Tapi kondisi tak jua membaik, malah saya nyaris down. Tapi alhamdulillah, selalu ada tangan Tuhan. Penayangan Surga Dunia di beberapa TV swasta menggairahkan rumah makan," ucapnya.

Seiring dengan kebangkitan rumah makannya, ia mengubah konsep dengan menerapkan waktu tertentu untuk bayar sesukanya. Namun, konsep ini belum juga berhasil.

Surat anti kelaparan
Ray kembali memutar otak. Hingga akhirnya, Ray menetapkan pengunjung yang bisa bayar seikhlasnya agar niatnya lebih tepat sasaran. Caranya mirip seperti beasiswa makan. Mereka yang kurang mampu tinggal daftar, mengisi formulir, dan mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

"Nanti pendaftar akan mendapat Kartu Anti Kelaparan. Sampai sekarang ada 15 orang yang mendapat kartu anti kelaparan yang akan diluncurkan awal November ini," ucap Ray.

Rupanya, konsep berbisnis sambil beramal ini membuahkan hasil positif. Belum lama ini, Ray meraih juara pertama Tingkat Nasional kategori Industri dan Boga pada ajang Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Nasional yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

Ajang Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Nasional adalah sebuah kompetisi bisnis yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Digelar dari bulan Juli hingga Agustus lalu, ada dua kategori, yaitu Wirausaha Muda Pemula Berprestasi (WPMB) untuk bidang pertanian, perdagangan dan jasa, industri dan boga, industri kreatif, serta kategori Penggerak Wirausaha Berprestasi (PWB).

"Alhamdulillah saya senang dan bahagia. Saya memang terinspirasi beberapa rumah makan di Amerika Serikat dan Jerman yang memiliki konsep serupa. Tapi untuk Asia, sepertinya belum ada konsep serupa," imbuh dia.


Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar